Cinta dalam Pendidikan: Transformasi Kurikulum Islam di Indonesia

Halo Sobat Edukasi! Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan inovasi menarik dalam pendidikan Islam, yaitu Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan baru dalam proses belajar mengajar di madrasah dengan menekankan nilai-nilai cinta, Empatidan kasih sayang sebagai landasan utama.


Mengapa Memilih Kurikulum Berbasis Cinta?

Dalam era modernisasi yang menuntut hasil cepat, pendidikan sering kali hanya terfokus pada aspek kognitif dan akademik tanpa memperhatikan aspek afektif dan spiritual. KBC hadir sebagai solusi untuk membumikan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual, sehingga generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki jiwa yang lembut dan berkarakter. IBNU Abbas Islamic School


Peran Guru dalam Pelaksanaan KBC

Kurikulum ini tidak dapat dijalankan tanpa peran sentral guru sebagai pendidik jiwa, bukan sekadar pengajar. Guru harus mampu menyampaikan cinta dalam setiap proses pembelajaran dengan empati dan kelembutan, sehingga murid merasa dihargai dan termotivasi.


Pendidikan humanis dan bermakna

Melalui KBC, diharapkan pembelajaran di madrasah menjadi lebih humanis, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan karakter, bukan sekadar mengejar nilai ujian. Ini adalah langkah transformasi penting guna membentuk generasi yang seimbang dalam ilmu pengetahuan, moral, dan spiritual.